ANTARA MENDUNG, HUJAN DAN KERINDUAN
Hujan Yang Memeluk Kala Rembulan Bersembunyi
Gemerciknya Mendendangkan Irama Kerinduan
Rindu Pada Riang Gereja, Rindu Pada Tarian
Mentari
Gelap Merobek Terang Dengan Gagah Gulitanya
Sukmaku Terbang Merangkul Indahnya Hayal
Melukiskan Sketsa Anggunmu Dengan Warna Warni
Sepi
Menggambarkan Kerinduan Dengan Goresan
Gradasi Sunyi
Dan Ku Pasangkan Figura Kerinduan Pada
Indahnya Harapan
Untukmu Yang Memenuhi Ruang Hati Ini
Subuah Kata Sederhana Ini Kupersembahkan
Untukmu
Kata Yang Kurangkai Kuharap Mampu Mewakili
Kata Yang Membuat Jemari Tak Henti Untuk
Menari
Bagiku Dirimu Adalah Mendung
Memberikan Keteduhan Di Saat Panas Yang
Mengganas
Bagiku Dirimu Adalah Hujan
Menyejukan Dikala Rindu Dan Terik Beradu
Rinduku Menebal Bak Awan Di Musim Penghujan
Rinduku Menderas Bagai Hujan Dan Rintiknya
Rinduku Membasahi Hati Memberikan Kedamaian
Bagai Hujan Membasahi Bumi
Dan Saat Mentari Kembali Mengepakkan Sayap
Terangnya
Di Situ Cintaku Bersemi
21122014
CILAMAYA WETAN
CEMBURU KU PADA MENDUNG DAN HUJAN
Aku Iri Pada Hujan
Hujan Mampu Menyejukanmu Kala Gersang
Menggilas
Aku Iri Pada Mendung
Mendung Mampu Melindungimu Kala Panas
Mengganas
Semetara Aku Bagai Petir
Diantara Kesejukan Dan Keindahan Hujan, Aku Membuatmu
Kalut
Gemuruhnya Membuatmu Mentup Parasmu Dan
Memalingkannya
Membuatmu Menutup Telinga Dan Mencoba
Menghiraukannya
Aku Ingin Menjadi Hujan
Hjan Mampu Menyejukanmu Kala Gersang
Menggilas
Aku Ingin Menjadi Mendung
Mendung Mampu Melindungimu Kala Panas
Mengganas
Cemburuku Pada Hujan
Cemburu Ku Pada Mendung
Bukan Petir Atau Gemuruh Tapi Hujan
Bukan Gemuruh Atu Petir Tapi Mendung
22122014
CILAMAYA WETAN
HITUNGAN MATEMATIKA HUJAN
Kadang Terlintas Pernahkah Ada Yang
Menghitung Rintik Hujan
Bagiku Itu Adalah Sebuah Pertanyaan
Penjungkal Fikiran
Karena Suatu Hal Yang Sangat Tidak Mungkin
Menghitung Kawanan Rintik Yang Turun Dan Kita
Sebut Itu Hujan
Ribuan Kah
Ratusan Kah
Atau Malah Bermilyar
Atau Tak Terhingga
Kembali Hayalku Melambung Dan Menari Di
Tengah Nyanyian Hujan
Jangankan Untuk Menghitung Labatnya
Menghitung Gerimisnya Saja Apakah Ada Yang
Tahu Berapa
Sungguh Pertanyaan Yang Membingungkan
Ribuankah
Ratusankah
Atau Malah Bermilyar
Atau Tak Terhingga
Sepertinya Tidak Akan Pernah Ada Yang Tahu
Hanya Tuhan Yang Tahu Itulah Jawabannya
Tapi Kalau Ada Pertanyaan Seberapa Banyak
Rinduku Padamu
Maka Hitunglah Kawanan Rintik Pada Hujan
Akan Kau Temukan Seberapa Banyak Dan Besar
Kerinduan Ini Padamuu
24122014
CILAMAYA WETAN
KESETIAN MENDUNG KEPADA HUJAN
Mendung Dan Hujan Tak Akan Pernah Berjauhan
Mereka Selalu Bersama Dalam Setiap Kepedihan
Mereka Akan Selalu Setia Walau Tanpa Sapa
Karena Mereka Di Gariskan Untuk Selalu
Seperti Itu
Akupun Berharap Demikian
Aku Dan Dirimu Bisa Menjadi Mendung Dan Hujan
Tak Pernah Menyalahkan Yang Terjadi
Dan Menjadikan Yang Salah Adalah Bahasa
Introsfeksi
Kita Akan Mejadi Mendung Dan Hujan
Walau Tanpa Sapa Kita Tetap Bersama
Setia Menjalani Musim Dengan Indahnya Tarian
Kita
Berdampingan Meghabiskan Musim Dengan Rintik
Air Mata
Tapi Kita Akan Tetap Bersama
Karena Kuharap Akan Tetap Seperti Mendung Dan
Hujan
Tak Akan Pernah Terpisahkan Dan Akan Tetap
Seperti Itu
22122014
CILAMAYA WETAN
LIRIK HUJAN
Tik Tik Tik Bunyi Hujan Di
Atas Genting
Airnya Turun Tidak Terkira
Cobalah Tengok Dahan Dan
Ranting
Pohon Dan Kebun Basah Semua
Masih Ingatkah Kau Pada Lirik Lagu Itu
Ya Benar Itu Lagu Ketika Kita Masih Kanak
Kanak
Tapi Lagu Itu Menemaniku Kala Hujan Turun
Dan Inginku Menyanyikannya Di Hadapanmu
Tapi Bukan Lirik Itu Yang Akan Kunyanyikan
Akan Ku Gubah Sedikit Liriknya Dan
Menyanyikannya
Tik Tik Tik Bunyi Hujan Di
Atas Genting
Rasa Rinduku Tidak Terkira
Cobalah Tengok Otak Dan
Hatiku
Hayal Dan Angan Kamu Semua
24122014
CILAMAYA WETAN
NO, PROBLEM
Aku Tidak Pernah Mempermasalahkan Kepeyotanmu
Karena Bagiku Yang Semok Belum Tentu Sama
Denganmu
Aku Tidak Pernah Mempermasalahkan
Kesederhanaanmu
Karena Yang Pandai Berdandan Belum Tentu
Sesetia Kamu
Aku Tidak Pernah Mempermasalahkan Usia Mu
Karena Yang Tua Belum Tentu Sedewasa Kamu
Aku Tidak Pernah Mempermasalahkan Kau Tak Pulang Hari Ini
Karena Bagiku Masih Banyak Hari Dalam Hidupku
Tapi Ada Satu Yang Ku Permasalahkan
Dan Kamu Harus Tahu
Aku Tersiksa Akan Kenikmatan Rasa Itu
Karena Kamu Sudah Membuatku Begitu
Merindukanmu
24122014
CILAMAYA WETAN
REDA
Sepertinya Hujan Mereda
Tapi Malah Hayalku Tak Sama
Kala Hujan Mereda
Rinduku Semakin Menggila
Terdengar Hanya Gemericiknya
Terasa Hanya Nyanyian Kecilnya Saja
Walau Kadang Ditemani Gemuruh
Masih Terasa Sedikit Gaduh
Tak Malah Membuatku Berhenti Menggila
Gila Akan Kerinduan Yang Semakin Saja Membuas
Tak Terkendali Dan Meronta Ronta
Memberontak Fikirku Untuk Tetap Memikirkanmu
Sepertinya Hujan Pun Kini Reda
Sudah Tak Terdengar Gemericiknya
Sudah Tak Terdengar Suara Nyanyiannya
Yang Tinggal Hanya Aku Dan Kerinduan
24122014
CILAMAYA WETAN
SAJAK HUJAN
Kutulis Sajak Ini Ditemani Tarian Hujan Kala
Malam Dua Empat
Ditemani Imaji Yang Tak Kunjung Henti Membuat
Jemari Sekan Tak Henti Menari
Seketika Dalam Riuh Gemuruh Hujan Terdengar
Panggilan Seruan Tuhan
Dan Seketika Pula Bayanganmu Hadir Dan Menari
Dalam Fikirku
Memaksaku Untuk Terus Menerus Berimajinasi
Imajinasi Fana Yang Bersanding Dengan Gemuruh
Suara Guruh
Mederasnya Hujan Menderas Pula Kerinduan
Membanjiri Fikiranku Dengan Berjuta Kata Yang
Menurutku Indah
Kutuangkan Dalam Sajak Ini
Sajak Yang Menemani Berjuta Kerinduan Yang
Tak Tertahan
Sajak Yang Kuharap Mewakili Untuk Setiap
Kerinduan
Dan Sajak Yang Kutaburkan Dalam Tulisan Hujan
Hujan Bagiku Adalah Keindahan
Karena Hujan Selalu Menemani Kerinduan
24122014
CILAMAYA WETAN
TOKEK DAN HUJAN
Ada Ada Saja Tokek Bernyanyi Kala Hujan
Menari
Suaranya Sengau Atau Itu Suara Ketakutan
Karena Gemuruh Yang Tadi Terdengar Begitu
Mengerikan
Tapi Suaranya Nikmat Terdengar Kala Gerimis
Kembali Bernyanyi
Tak Perlu Risau Dengan Suaranya Yang Sengau
Karena Tokek Juga Punya Rasa Takut
Takut Akan Suara Gemuruh
Takut Akan Dentuman Kawanan Gerimis
Tapi Aku Menikmati Suaranya
Karena Kadang Tokek Pertanda Harapan
Walau Juga Mengesalkan
Karena Jawaban Tak Sesuai Dengan Harapan
Akupun Mencoba Bersabar Menunggu Suara Sengau
Itu
Dengan Harapan Nanti Aku Bisa Ikut Menikmati
Pertanda Harapan
Tapi Tokek Itu Benar Benar Ketakutan
Mungkin Dia Mengambil Selimut Dan Tertidu
Pilas Karena Takut
Kemana Kamu Tokek
Disini Ada Yang Menunggumu
Aku Akan Menghitung Setiap Suara Sengau Mu
Dan Ku Tanyakan Tentang Apa Dia Juga
Merindukan Ku
Atau Malah Sangat Merindukanku
Tokek...
Rindu...
Tokek...
Sangat Rindu...
Tokek....
Rindu....
Tokek....
Sangat Rindu....
24122014
CILAMAYA WETAN
AKU SEBUT INI RINDU
Aku Merasakan Keluh
Hidup Serasa Tak Berjiwa
Semua Yang Kulakukan Seakan Terbalut Malas
Mandipun Aku Lupa
Cuman Makan Yang Tak Ikut Lupa
Karena
Cacing Berdendang Terasa Di Perutku
Apa Yang Sedang Memperkosa Pikiran Ku Ini
Dan Menari Dalam Bermilyar Hayalan
Ahirnya
Aku Tahu Apa Yang Sedang Kurasakan
Aku Sebut Ini Rindu
24122014
CILAMAYA WETAN