Tampilkan postingan dengan label antara mendung hujan dan kerinduan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label antara mendung hujan dan kerinduan. Tampilkan semua postingan

Rabu, 08 Juli 2015

ANTARA MENDUNG, HUJAN DAN KERINDUAN

ANTARA MENDUNG, HUJAN DAN KERINDUAN

Hujan Yang Memeluk Kala Rembulan Bersembunyi
Gemerciknya Mendendangkan Irama Kerinduan
Rindu Pada Riang Gereja, Rindu Pada Tarian Mentari
Gelap Merobek Terang Dengan Gagah Gulitanya

Sukmaku Terbang Merangkul Indahnya  Hayal
Melukiskan Sketsa Anggunmu Dengan Warna Warni Sepi
Menggambarkan Kerinduan Dengan Goresan Gradasi Sunyi
Dan Ku Pasangkan Figura Kerinduan Pada Indahnya Harapan

Untukmu Yang Memenuhi Ruang Hati Ini
Subuah Kata Sederhana Ini Kupersembahkan Untukmu
Kata Yang Kurangkai Kuharap Mampu Mewakili
Kata Yang Membuat Jemari Tak Henti Untuk Menari

Bagiku Dirimu Adalah Mendung
Memberikan Keteduhan Di Saat Panas Yang Mengganas
Bagiku Dirimu Adalah Hujan
Menyejukan Dikala Rindu Dan Terik Beradu

Rinduku Menebal Bak Awan Di Musim Penghujan
Rinduku Menderas Bagai Hujan Dan Rintiknya
Rinduku Membasahi Hati Memberikan Kedamaian Bagai Hujan Membasahi Bumi
Dan Saat Mentari Kembali Mengepakkan Sayap Terangnya
Di Situ Cintaku Bersemi

21122014
CILAMAYA WETAN

CEMBURU KU PADA MENDUNG DAN HUJAN

Aku Iri Pada Hujan
Hujan Mampu Menyejukanmu Kala Gersang Menggilas
Aku Iri Pada Mendung
Mendung Mampu Melindungimu Kala Panas Mengganas

Semetara Aku Bagai Petir
Diantara Kesejukan Dan Keindahan Hujan, Aku Membuatmu Kalut
Gemuruhnya Membuatmu Mentup Parasmu Dan Memalingkannya
Membuatmu Menutup Telinga Dan Mencoba Menghiraukannya

Aku Ingin Menjadi Hujan
Hjan Mampu Menyejukanmu Kala Gersang Menggilas
Aku Ingin Menjadi Mendung
Mendung Mampu Melindungimu Kala Panas Mengganas

Cemburuku Pada Hujan
Cemburu Ku Pada Mendung
Bukan Petir Atau Gemuruh Tapi Hujan
Bukan Gemuruh Atu Petir Tapi Mendung

22122014
CILAMAYA WETAN

HITUNGAN MATEMATIKA HUJAN

Kadang Terlintas Pernahkah Ada Yang Menghitung Rintik Hujan
Bagiku Itu Adalah Sebuah Pertanyaan Penjungkal Fikiran
Karena Suatu Hal Yang Sangat Tidak Mungkin
Menghitung Kawanan Rintik Yang Turun Dan Kita Sebut Itu Hujan

Ribuan Kah
Ratusan Kah
Atau Malah Bermilyar
Atau Tak Terhingga

Kembali Hayalku Melambung Dan Menari Di Tengah Nyanyian Hujan
Jangankan Untuk Menghitung Labatnya
Menghitung Gerimisnya Saja Apakah Ada Yang Tahu Berapa
Sungguh Pertanyaan Yang Membingungkan

Ribuankah
Ratusankah
Atau Malah Bermilyar
Atau Tak Terhingga

Sepertinya Tidak Akan Pernah Ada Yang Tahu
Hanya Tuhan Yang Tahu Itulah Jawabannya
Tapi Kalau Ada Pertanyaan Seberapa Banyak Rinduku Padamu
Maka Hitunglah Kawanan Rintik Pada Hujan
Akan Kau Temukan Seberapa Banyak Dan Besar Kerinduan Ini Padamuu

24122014
CILAMAYA WETAN

KESETIAN MENDUNG KEPADA HUJAN

Mendung Dan Hujan Tak Akan Pernah Berjauhan
Mereka Selalu Bersama Dalam Setiap Kepedihan
Mereka Akan Selalu Setia Walau Tanpa Sapa
Karena Mereka Di Gariskan Untuk Selalu Seperti Itu

Akupun Berharap Demikian
Aku Dan Dirimu Bisa Menjadi Mendung Dan Hujan
Tak Pernah Menyalahkan Yang Terjadi
Dan Menjadikan Yang Salah Adalah Bahasa Introsfeksi

Kita Akan Mejadi Mendung Dan Hujan
Walau Tanpa Sapa Kita Tetap Bersama
Setia Menjalani Musim Dengan Indahnya Tarian Kita
Berdampingan Meghabiskan Musim Dengan Rintik Air Mata

Tapi Kita Akan Tetap Bersama
Karena Kuharap Akan Tetap Seperti Mendung Dan Hujan
Tak Akan Pernah Terpisahkan Dan Akan Tetap Seperti Itu

22122014
CILAMAYA WETAN

LIRIK HUJAN

Tik Tik Tik Bunyi Hujan Di Atas Genting
Airnya Turun Tidak Terkira
Cobalah Tengok Dahan Dan Ranting
Pohon Dan Kebun Basah Semua

Masih Ingatkah Kau Pada Lirik Lagu Itu
Ya Benar Itu Lagu Ketika Kita Masih Kanak Kanak
Tapi Lagu Itu Menemaniku Kala Hujan Turun
Dan Inginku Menyanyikannya Di Hadapanmu

Tapi Bukan Lirik Itu Yang Akan Kunyanyikan
Akan Ku Gubah Sedikit Liriknya Dan Menyanyikannya

Tik Tik Tik Bunyi Hujan Di Atas Genting
Rasa Rinduku Tidak Terkira
Cobalah Tengok Otak Dan Hatiku
Hayal Dan Angan Kamu Semua

24122014
CILAMAYA WETAN

NO, PROBLEM

Aku Tidak Pernah Mempermasalahkan Kepeyotanmu
Karena Bagiku Yang Semok Belum Tentu Sama Denganmu

Aku Tidak Pernah Mempermasalahkan Kesederhanaanmu
Karena Yang Pandai Berdandan Belum Tentu Sesetia Kamu

Aku Tidak Pernah Mempermasalahkan Usia Mu
Karena Yang Tua Belum Tentu Sedewasa Kamu

Aku Tidak Pernah Mempermasalahkan  Kau Tak Pulang Hari Ini
Karena Bagiku Masih Banyak Hari Dalam Hidupku

Tapi Ada Satu Yang Ku Permasalahkan
Dan Kamu Harus Tahu
Aku Tersiksa Akan Kenikmatan Rasa Itu
Karena Kamu Sudah Membuatku Begitu Merindukanmu

24122014
CILAMAYA WETAN

REDA

Sepertinya Hujan Mereda
Tapi Malah Hayalku Tak Sama
Kala Hujan Mereda
Rinduku Semakin Menggila

Terdengar Hanya Gemericiknya
Terasa Hanya Nyanyian Kecilnya Saja
Walau Kadang Ditemani Gemuruh
Masih Terasa Sedikit Gaduh

Tak Malah Membuatku Berhenti Menggila
Gila Akan Kerinduan Yang Semakin Saja Membuas
Tak Terkendali Dan Meronta Ronta
Memberontak Fikirku Untuk Tetap Memikirkanmu

Sepertinya Hujan Pun Kini Reda
Sudah Tak Terdengar Gemericiknya
Sudah Tak Terdengar Suara Nyanyiannya
Yang Tinggal Hanya Aku Dan Kerinduan


24122014
CILAMAYA WETAN

SAJAK HUJAN

Kutulis Sajak Ini Ditemani Tarian Hujan Kala Malam Dua Empat
Ditemani Imaji Yang Tak Kunjung Henti Membuat Jemari Sekan Tak Henti Menari
Seketika Dalam Riuh Gemuruh Hujan Terdengar Panggilan Seruan Tuhan
Dan Seketika Pula Bayanganmu Hadir Dan Menari Dalam Fikirku

Memaksaku Untuk Terus Menerus Berimajinasi
Imajinasi Fana Yang Bersanding Dengan Gemuruh Suara Guruh
Mederasnya Hujan Menderas Pula Kerinduan
Membanjiri Fikiranku Dengan Berjuta Kata Yang Menurutku Indah

Kutuangkan Dalam Sajak Ini
Sajak Yang Menemani Berjuta Kerinduan Yang Tak Tertahan
Sajak Yang Kuharap Mewakili Untuk Setiap Kerinduan
Dan Sajak Yang Kutaburkan Dalam Tulisan Hujan

Hujan Bagiku Adalah Keindahan
Karena Hujan Selalu Menemani Kerinduan

24122014
CILAMAYA WETAN

TOKEK DAN HUJAN

Ada Ada Saja Tokek Bernyanyi Kala Hujan Menari
Suaranya Sengau Atau Itu Suara Ketakutan
Karena Gemuruh Yang Tadi Terdengar Begitu Mengerikan
Tapi Suaranya Nikmat Terdengar Kala Gerimis Kembali Bernyanyi

Tak Perlu Risau Dengan Suaranya Yang Sengau
Karena Tokek Juga Punya Rasa Takut
Takut Akan Suara Gemuruh
Takut Akan Dentuman Kawanan Gerimis

Tapi Aku Menikmati Suaranya
Karena Kadang Tokek Pertanda Harapan
Walau Juga Mengesalkan
Karena Jawaban Tak Sesuai Dengan Harapan
Akupun Mencoba Bersabar Menunggu Suara Sengau Itu
Dengan Harapan Nanti Aku Bisa Ikut Menikmati Pertanda Harapan
Tapi Tokek Itu Benar Benar Ketakutan
Mungkin Dia Mengambil Selimut Dan Tertidu Pilas Karena Takut

Kemana Kamu Tokek
Disini Ada Yang Menunggumu
Aku Akan Menghitung Setiap Suara Sengau Mu
Dan Ku Tanyakan Tentang Apa Dia Juga Merindukan Ku
Atau Malah Sangat Merindukanku

Tokek...
Rindu...
Tokek...
Sangat Rindu...
Tokek....
Rindu....
Tokek....
Sangat Rindu....

24122014
CILAMAYA WETAN



AKU SEBUT INI RINDU

Aku Merasakan Keluh
Hidup Serasa Tak Berjiwa
Semua Yang Kulakukan Seakan Terbalut Malas
Mandipun Aku Lupa
Cuman Makan Yang Tak Ikut Lupa
Karena  Cacing Berdendang Terasa Di Perutku
Apa Yang Sedang Memperkosa Pikiran Ku Ini
Dan Menari Dalam Bermilyar Hayalan
Ahirnya  Aku Tahu Apa Yang Sedang Kurasakan
Aku Sebut Ini Rindu


24122014

CILAMAYA WETAN