Kamis, 06 Agustus 2015

NASKAH DRAMA PUISI TERAKHIR

Pembahasan masalah cinta memang tak akan pernah habis dan akan rumit untuk mendefinisikannya. Kata orang cinta itu luar biasa mampu membuat orang buta akan apa yang terjadi disekelilingnya, dan cinta mampu merubah seseorang. Cinta satu kata yang memiliki berjuta pengertian.

Cinta mampu memeluk siapapun orang dari semua kalangan entah itu pejabat, konglomerat sampai orang melarat. Semua merasakan pahit dan manisnya apa itu cinta, anugerah saat kita pernah merasakan indahnya jatuh cinta. Semua yang terasa tidak mungkin menjadi suatu yang mungkin, begitulah cinta.

Luar biasa cinta itu, ya benar sangat luar biasa membuat seseorang lupa akan segalanya ketika dia jatuh cinta. Hanya kesederhanaan yang mampu mendefinisikan arti kata cita, bahwa cinta adalah suatu yang indah yang dimiliki setiap yang bernyawa.

Bagaimana kalau cinta datang tapi tak mampu dimiliki? “cinta tak harus memiliki” itu ungkapan saja apa memang suatu kenyataan yang nyata? Menurutku itu adalah kenyataan bahwa sesungguhnya cinta tak mesti harus saling memiliki, karena sesungguhnya cinta itu tak mampu kita tebak dan cinta itu suatu hal yang sangat aneh. Ketika seseorang jatuh cinta dan tak dapat bersama itu hanya raga yang memisahkannya, akan tetapi hati akan tetap menari dan berpelukan dalam kata cinta.

Berjuta atau malah bermilyar puisi tercipta karena cinta, cinta sekali lagi sangat luar biasa menjadikan yang tak mampu berkata menjadi lancar dalam bertutur. Merubah kebencian menjadi kebaikan. Berbahagialah orang yang memiliki cinta.


Naskah Drama
PUISI TERAKHIR
Oleh : Hendrik Agustian

BABAK SATU

PANGGUNG NAMPAK KAMAR RUMAH SAKIT, TERDAPAT SEBUAH RANJANG DITENGAH, DISAMPING KIRI TERDAPAT MEJA BERUKURAN SEDANG TEMPAT MAKAN DAN KEBUTUHAN PASIEN DAN SEBELAH KANAN SOFA TEMPAT DUDUK KELUARGA YANG MENJENGUK.

PERCAKAPAN SERIUS SEORANG IBU DENGAN DOKTER MENGAWALI KISAH YANG AKAN DIMULAI. LAMPU PANGGUNG GELAP KEMUDIAN MENYALA PERLAHAN SEIRING OBROLAN.

OS. DOKTER
Anak ibu tak lama lagi akan meninggal

OS. IBU
Yang benar dok? Apa tidak ada jalan untuk anak saya sembuh

OS. DOKTER
Semua tergantung keajaiban Tuhan bu... penyakit anak ibu penyakit yang sangat serius! Kami akan berusaha semampu kami bu... terlalu lama anak ibu merahasiakan penyakitnya sampai saat ini sampai di stadium ahir... berdo’a saja semoga Tuhan memberikan kesembuhan kepada anak ibu... tapi, setiap anak ibu bangun selalu menyebutkan satu nama, sepertinya nama itu sangat berarti untuknya... menurut saya lebih baik ibu menemuinya dan mempertemukan dia dengan anak ibu di ahir hidupnya...

TERLIHAT NAMPAK SEORANG LAKI LAKI DUDUK DI PINGGIR RANJANG DENGAN LAMUNAN YANG MENDALAM DAN LINANGAN AIR MATA MEMANDANGI SEBUAH POTRET DAN TERUS MEMANGGIL NAMANYA.

YUDI
Dewi... maapkan semua kesalahan ku padamu dew... begitu berat siksaan yang kau berikan padaku dew... aku tak bisa menjaga cinta yang kau berikan aku menyakitimu dew... semua sangat berarti ketika kita benar benar berpisah... aku sadar aku telah mencampakanmu... tapi semua itu karena keadaan, semua karena kerapuhan ku... kau yang benar benar mencintaiku, kemudian aku tinggalkan karena kerapuhan dan kebodohan ku.. aku bersalah dew... waktu ku tak lama lagi, tinggal menghitung hari dan aku akan meninggalkan dunia dengan segala keindahan dan keserakahannya...
Dewi ? (memandang kosong kesalah satu sudut ruangan) apakah itu kamu ? mau kemana kamu tunggu aku dew... aku sangat tersiksa karena aku belum mendengar kata maaf mu... dewi!! Dewi!! (tersungkur)

TAK SADAR IBU YUDI YANG SEJAK TADI SUDAH BERADA DIBELAKANG YUDI SEDANG MEMPERHATIKAN TINGKAH ANAKNYA DAN MENANGIS. PERLAHAN IBU MENDEKATI YUDI.

IBU
Yud?

YUDI (terkejut)
Ibu?!

IBU
Maapkan ibu nak.. kalau dengan meninggalkan dewi membuatmu seperti ini, ibu mohon kamu memaapkan ibu..

YUDI
Sudahlah bu.. itu sudah berlalu.. tak perlu kita bahas sekarang

IBU
Ini tentu salah ibu nak... ibu yang memaksamu meninggalkan dewi.. ibu terlalu egois dengan keputusan ibu, tanpa mendengarkan alasan kamu tak mau meninggalkan dewi..

YUDI
Itu sudah  sepuluh tahun yang lalu bu...

IBU
Dan selama sepuluh tahun itu kamu menderita nak.. apa yang harus ibu lakukan..

YUDI
Tidak ada bu... ibu hanya cukup melihat saja bagaimana ahir dari kisah penyesalan ku... di sisa hidupku...

IBU
Cukup yud... kamu akan baik baik saja.. kamu akan tetap hidup nak

YUDI
Tidak bu... tuhan memang benar memberikan penyakit ini kepada ku... Tuhan rupanya sayang kepadaku sehingga tak rela aku menderita terus karena menyesal setiap mengenang dewi bu... andai Tuhan mengabulkan satu permintaan terahir ku... sungguh aku ingin sekali bertemu dengan dewi untuk meminta maap dan kupeluk dia untuk yang terahir...

IBU
Yud?

YUDI
Sudahlah bu.. yudi sungguh ingin sendiri dulu... yudi ingin menulis puisi untuk yang terahir kalinya... tolong ibu mengerti keadaan ku...

YUDI MENUJU MEJA DAN MULAI MEBUKA KERTAS DAN MULAI MENULIS, SEMENTARA IBU DENGAN BERAT HATI MENINGGALKAN YUDI.

BLACKOUT

BABAK DUA

LAMPU MENYALA, PANGGUNG TERLIHAT SAMA DI RUANG KAMAR RUMAH SAKIT. YUDI TERLIHAT NAMPAK DUDUK MENULIS DENGAN BATUK YANG KADANG TERDENGAR MENGIRINGI KEGIATAN YUDI MENULIS. BANYAK KERTAS BERSERAKAN DISEKITAR YUDI. MUKA YUDI PUCAT DAN TUBUH YUDI TERLIHAT NAMPAK LEMAH TAK BERTENAGA.

DEWI BERDIRI DIDEPAN PINTU MEMANDANG YUDI DAN TAK BERBUAT APA APA HANYA BERDIRI.

YUDI
Aaaah!!!! Tuhan biarkan aku menyelesaikan tulisan ku sebelum aku pergi... itu permintaan terahir ku Tuhan...

DEWI
Mentari bergeser menuju peraduan
Kala itu langit merah terlihat indah
Aku masih berdiri di padang diantara ilalang

YUDI
Menanti keajaiban rembulan turun menyapa
Diantara ilalang yang menari kulihat keindahan menghampiri
Dialah rembulan



YUDI
Bagai mana kabarmu rembulan
Sudah lama aku tak melihat keanggunanmu
Senyum yang kau bingkai dalam figura madu
Masih kusimpan dalam toples ingatanku

DEWI
Kau masih mengingatku
Banyak yang terbuang terbawa waktu
Terbang terkikis alur yang terus berjalan
Tapi tak sedikitpun kau terlihat

YUDI
Aku tenggelam dalam danau sesal
Bukanya kau tahu aku tak pandai berenang
Berenang dalam kolam perasaanmu saja ku tak bisa
Apalagi berenang di danau peyesalan.

DEWI
Kau masih saja seperti dulu
Anggun dalam tutur mendendangkannya dengan sastra indah
Itu yang membuatku terjerat dalam lumpur hisap cintamu

YUDI
Aku ingin tetap seperti yang kau kenal rembulan
Aku tak ingin kau memalingkan wajah karna kau tak mengenaliku

DEWI
Aku selalu menantimu di padang ilalang
Kuhabiskan waktu dalam dekapan padang
Tapi kau tak kunjung datang

YUDI
Aku bimbang,
Terjerat akan harum kembang aku melupakanmu rembulan
Aku tenggelam dalam telaga penyesalan
Aku tak pantas berdiri dipadang diantara ilalang

DEWI
Kemudian aku berlari diantara ilalang karna kau tak kunjung datang
Tak pernah ku kembali menatap masa lalu terbuang
YUDI
Ketika kau tak kembali, aku disini
Berdiri diantara ilalang menikmati elusan angin yang terus bernyanyi
Menyanyikan simponi keindahan yang tenggelam dalam asmara

DEWI
Sekarang aku disini,
Berdiri diantara ilalang bersamamu

YUDI
Kenapa? Kenapa kau berdiri diantara ilalang sementara dulu kau ku buang

DEWI
Ilalang yang terus kau ajak bicara
Angin yang kau ajak bermain
Menyapaku dalam kesendirian
Kau merindukan ku
Selalu merindukanku, kemudian aku disini.

YUDI
Aku terduduk merunduk karena mu rembulan
Kau terus terbayang diantara ilalang
Kemudian hilang terbang

DEWI
Jangan pernah kau menunduk karenaku
Tegaklah bagai gunung menopang hamparan langit
Lihat dirimu !, berantakan diantara kalut penuh kerut

YUDI
Aku menunduk karena tak kuasa
Ketika kau menhilang diantara putik ilalang
Terbang bersama putik dihempas lembutnya angin di hamparan
Sementara aku terduduk diantara ilalang memandangimu terbang,

DEWI
Tapi sekarang aku disini diantara ilalang
Kembanglah yang kau pilih bukan rembulan
Genggamlah kembang itu
Kecup dan cium harumnya
Aku hanya rembulan yang tak mungkin kau mampu untuk menggapai
YUDI
Satu tanya padamu rembulan
Kenapa kau berdiri diantara ilalang bersamaku sekarang

DEWI
Rasaku masih rasa silam
Tak kan hilang tergores pedang
Kusimpan dalam relung terdalam
Yakinlah rembulanmu masih sama rembulanmu yang silam

Rembulanpun perlahan hilang diantara ilalang di padang penantian

YUDI (terbata bata)
Dewi? Bagaimana bisa kamu ada disini? Bagaimana kamu hapal puisi itu

DEWI
Yud.. semalam ibumu kerumah dan menceritakan semua tentang keadaanmu... puisi itu kamu upload sebagai status jejaring sosialmu yud... aku terus membacanya setiap kali mentari tersenyum di ujung timur...

YUDI (sedikit kesal)
Ibu

DEWI
Ibumu sangat menyayangimu yud

YUDI
Lalu kenapa dia memisahkan ku dari mu dew...

DEWI
Itu adalah takdir yud.. dan sebagai pesan, cinta akan sangat terasa begitu kita meninggalkannya... dan sekarang itu yang sedang kita alami...

YUDI
Untuk apa? Untuk membuatku sengsara, sakit karena jauh dari mu dew?!

DEWI
Lalu kenapa kamu setuju dengan permintaan ibumu waktu itu... tanpa berusaha meyakinkan tentang hubungan kita... yang sudah kita rajut dan penuh dengan kenangan indah...?

YUDI
Entahlah... pertanyaan itu yang setiap hari membuatku semakin terpuruk dan terjatuh... kenapa? Kenapa dan kenapa?

DEWI
Kamu ingat saat aku bersujud di kaki ibumu!! Untuk apa aku lakukan itu yud? Karena aku sangat mencintaimu... aku sangat menyayangimu yud... kamu lebih memilih dia pilihan ibumu bukan aku yud... wanita yang mengemis demi sebuah cinta tanpa memikirkan harga dirinya...

YUDI (menangis)
Maafkan aku dewi

DEWI
Saat itu sepulang dari rumah kamu.. aku tak tahu harus berbuat apa dan berfikir apa... dalam benakku hanya sakit karenamu... aku bagai mayat hidup berjalan tanpa arah dan entah sejauh apa aku berjalan hanya air mata yang menemaniku yud... sampai ku sadar aku sudah berada dirumah ku

YUDI
Aku mohon maafkan aku dew

DEWI
Aku tak sadarkan diri selama satu minggu dirumah sakit karena terpuruk dan terpukul karena kejadian itu... hanya satu orang yang selalu menemaniku kala itu... yang seharusnya aku berharap itu kamu... seorang laki laki yang tulus mencintaiku yang tak perduli dengan keadaanku yang sudah hancur karena mu yud... dia bagaikan seorang malaikat penyembuh luka kala itu... dan

YUDI
Cukup dew... aku tahu cerita itu... kamu menikah dengannya dan sekarang kalian dikaruniai seorang anak perempuan... aku sudah tahu dew sudah jangan kau teruskan ceritamu itu... kejadian itu menyiksaku dew... setiap hari aku diselimuti perasaan bersalah dan sampai saat ini perasaan bersalah itu membuatku semakin mencintaimu dew... setiap hari setiap waktu aku selalu ingin tahu kabarmu...

DEWI
Apa aku juga tidak seperti itu yud...?! perasaan yang sudah lama ingin ku buang tak mampu ku hilangkan, semakin aku membencimu semakin besar pula rasa sayang itu tumbuh... aku selalu membenci setiap ada wanita yang dekat dengan mu yud... aku cemburu...

TAK LAMA ARA PACAR YUDI MASUK MEMBAWA MAKANAN DAN BERDIRI SEAKAN TAK PERCAYA DENGAN APA YANG IA LIHAT. YUDI SEDANG BERBINCANG DENGAN SEORANG WANITA YANG DIA TAHU DIA ADALAH MANATAN YUDI. ARA MENCOBA MENDENGARKAN OBROLAN MEREKA DAN MENANGIS KEMUDIAN PERGI KELUAR.

DEWI
Semua itu sudah berlalu yud... sekarang kita punya kehidupan masing masing...

YUDI
Tapi dew... aku tak bisa melupakanmu... aku masih sangat mencintaimu..

DEWI
Aku juga sama yud... walau sekarang ku hidup dengan laki laki lain... kamu tetap hadir dalam rinduku dan selalu punya tempat dihatiku

YUDI
Dewi... maafkan aku..

DEWI
Aku tahu penyakitmu yud... semua akan berjalan dengan takdir Tuhan... teruslah berdoa... besok aku akan kesini lagi untuk menjengukmu... sekarang sudah waktunya suamiku pulang... aku harus melayaninya karena aku istrinya...

YUDI
Dew

DEWI MENINGGALKAN KAMAR ITU, YUDI BERUSAHA MENGEJAR TAPI TAK KUASA MENCEGAHNYA. YUDI MEMANDANG KESEBUAH MEJA TANPA SADAR MEJA ITU BERUBAH KARENA TERDAPAT BINGKISAN MAKANAN. DIA BERFIKIR ADA SESEORANG YANG MASUK KETIKA DIA BERBINCANG DENGAN DEWI TADI. FIKIRANNYA LANGSUNG MENGARAH KE ARA PACARNYA. MEMBUAT PERASAANNYA SEMAKIN KACAU.

YUDI
Aaaaaah... bodooooh!!!!

Blackout





BABAK TIGA

SETALAH HARI ITU MALAMNYA YUDI MENYELESAIKAN PUISINYA DAN TAK SADARKAN DIRI. KEADAAN YUDI SEMAKIN KRITIS KARENA MENURUT PERHITUNGAN DOKTER HARI INI ADALAH HARI TERAHIR YUDI BISA MENGHIRUP NAFAS. YUDI HANYA BISA TERLENTANG TAK SADARKAN DIRI DI RANJANG RUMAH SAKIT.

PANGGUNG MASIH SAMA RUANG KAMAR RUMAH SAKIT. YUDI TERLENTANG DI RANJANG, ARA DUDUK TERTIDUR DISAMPING RANJANG YUDI DAN IBU TERTIDUR DI SOFA. SUARA SALAM TERDENGAR DARI LUAR KAMAR DAN MEMBANGUNKAN ARA DAN IBU.

OS. DEWI
Assalamualaikum

ARA
Walaikum sallam

IBU
Dewi?

ARA
Ibu ara nyari makanan dulu diluar

DEWI (mendekati ibu)
Bagaimana kabar ibu

IBU
Alhamdulillah sehat dew... kamu sendiri bagaimana kabarnya... ibu denger anak kamu sudah besar ya? Kelas berapa?

DEWI
Jadi canggung gini ya bu... maklum sudah lama baru ngobrol lagi sama ibu... anak dewi sudah kelas satu SD bu... bagai mana keadaan yudi bu?

IBU
Semalam dia tak sadarkan diri jatuh dari kursi itu... ( terdiam ) dew? Maafkan ibu ya? Karena keegoisan ibu, kalian jadi berpisah...

DEWI
Itu sudah berlalu bu itu mungkin takdir Tuhan... kita kan manusia hanya bisa berencana, tetap pada ahirnya Tuhanlah yang menentukan jalan ceritanya...
TAK LAMA ARA KEMBALI MASUK KE KAMAR DAN MENARUH MAKANAN DIATAS MEJA. ARA HENDAK MENINGGALKAN RUANGAN ITU TAPI DICEGAH IBU.

IBU
Ara sebentar sini... ini dewi... dewi ini ara pacar yudi sekarang...

DEWI
Kita sudah kenal bu... kita sering ngobrol di jejaring sosial.. iya kan ara?

ARA (terbata bata)
Iya

IBU
Yasudah ibu mau ngambil pakaian dulu dirumah paling setengah jam ibu kesini lagi...

IBU MENINGGALKAN RUANGAN. TINGGAL DEWI DAN ARA SALING BERHADAPAN SERASA CANGGUNG. KEMUDIAN ARA MENGAMBIL SESUATU DI DALAM TASNYA.

ARA
Ini sepertinya buat mu dew.. saya temukan di atas meja itu ketika yudi semalam tak sadarkan diri... kamu hebat dew... cinta yudi padamu tak sedikitpun hilang meski kalian telah berpisah...

DEWI
Kamu yang lebih hebat mampu bertahan walau tahu perasaan itu masih membayangi yudi diantara hubungan kalian...

ARA
Entahlah dew.. saya tak bisa menyangkal yudi sangat berarti untuk ku.. dan aku sangat mencintainya dengan kenyataan yang sakit untukku pun aku masih tetap bertahan untuknya...

DEWI
Maafkan saya ra.. ini semua karena saya...

ARA
Bukan ini bukan salah mu dew... takdirlah yang membuat semua seperti ini... saya tak pernah menyesal memilihnya...

DEWI
Kamu sangat baik ra... pantas yudi memilihmu sebagai pacarnya...
ARA
Ini adalah tahun ketiga kita bersama dan tahun depan kita akan merencanakan pernikahan setelah saya lulus kuliah... tapi lihat berat untuk saya menerima kenyataan ini... sekarang yudi terbaring tak berdaya...

DEWI
Akan ada sesuatu yang indah ra... tuhan telah menuliskan garis takdir untuk kita... kamu pasti kuat ra...

YUDI TERBANGUN DAN MULAI MEMANGGIL NAMA DEWI

YUDI
Dewi... dewi..

ARA
Dia memanggilmu dew... temanilah dia untuk saya... saya akan menunggu di depan...

DEWI
Tapi ra...

ARA
Sudahlah.. ini permintaan saya dew...saya kuat dew.. saya akan berusaha kuat dengan semua ini...

KEMUDIAN ARA MENARIK DEWI DUDUK DI SAMPING RANJANG YUDI. ARA KEMUDIAN MENINGGALKAN RUANGAN ITU.

YUDI
Dew.. dewi dimana kamu

DEWI
Aku disini yud.. disampingmu menanti kau buka matamu dan tersenyum diantara dua matamu yang indah itu...

YUDI
Dewi..? kamu disini?

DEWI
Iya.. seperti janjiku padamu bahwa aku akan kembali menemanimu... ara sangat mencintaimu yud dia sangat tulus menyayangimu...

YUDI
Aku tahu dew... bagitupun aku selalu berusaha mencintainya walau pada ahirnya selalu berahir di kamu... tapi aku tak menutup mata dia begitu baik dan jujur aku sangat mencintainya... tapi entah hati kecilku selalu bilang... harusnya itu kamu dew...

DEWI
Sungguh besar hati ara yud... mampu menerima semua ini dengan sabar dan tetap tegar berdiri disamping orang yang bahkan dia tahu orang itu masih tidak bisa melupakan masa lalunya dan masih berharap untuk kembali kepada masa lalunya...

YUDI
Bantu aku berdiri dew... aku ingin melihat indahnya mentari disaat terahir dalam hidupku... bawa aku duduk bersamamu di situ...

DEWI
Semua akan baik baik saja yud... jangan pernah menyerah terus berjuang...

MEREKAPUN DUDUK DI SOFA. DEWI KEMUDIAN MEMPERLIHATKAN PUISI YANG TELAH YUDI TULIS.

DEWI
Ini untuk ku yud?

YUDI
Benar semua puisiku semua untuk mu dew... saat raga ini tak mampu menyapa puisi ini yang akan menyapamu... disaat tangan ini tak mampu memeluk puisi inilah yang akan memelukmu...

DEWI
Kamu masih seperti dulu... semua kata yang kau ucapkan selalu terasa indah terdengar... itulah yang membuatku dulu begitu mencintaimu sampai sekarang..

YUDI
Lihat mentari itu... aku melihatnya tersenyum karena disampingku ada dirimu... mungkin disisa waktu ku aku bisa melihat senyummu yang mengalahkan senyum mentari itu...

DEWI (melihat yudi yang sudah lemas tak bertenaga)
Yud..

YUDI
Boleh aku minta satu permintaan terahirku padamu dew...
DEWI (mulai menangis)
Apa yud?

YUDI
Ijinkan aku bersandar dipundakmu untuk yang terahir dew...

DEWI MEBOLEHKAN YUDI BERSANDAR DIBAHUNYA. ZAINAL SUAMI DEWI MASUK KEDALAM RUANGAN BERSAMA ARA. TAK KUASA MELIHAT DEWI DENGAN YUDI.TAK LAMA IBU MASUK DAN MEMELUK ARA.

ZAINAL
Dewi?

DEWI (melepaskan sandarannya)
Mas.. sejak kapan mas datang (terbata bata)

ZAINAL
Apa apaan ini dew? Oh... ini yudi kan? Mantan kamu dulu? Yang membuatmu tak sadarkan diri selam satu minggu... untuk apa kau datang kesini... menemui orang brengsek ini? Biarkan dia merasakan karma yang dibuat Tuhan untuknya karena telah menyakitimu...!!

DEWI
Mas tunggu... ini tidak seperti yang mas perkirakan...

ZAINAL
Apanya yang tidak seperti diperkirakan.. sudah jelas jelas dia bersandar di pundakmu dew...

DEWI
Lihat keadaannya mas... dia sedang sakit mas... dan dia butuh dewi..

ZAINAL
Dewi!!! Aku suami mu... siapa yang tidak cemburu melihat istrinya berbuat seperti itu dengan laki laki lain... apa lagi mantannya yang sudah pasti saya amat membencinya... karena dia masa lalu kamu dan sampai sekarang kamu belum bisa melupakannya kan?

DEWI
Iya mas dewi ngaku salah... tapi kali ini berbeda... mas denger dulu penjelasan dewi mas...

ZAINAL
Penjelasan apa lagi dew... jelas jelas ini nyata didepan mata saya... semuanya sudah jelas

ARA
Zainal maaf sebelumnya bukan saya ingin ikut campur urusan keluarga kalian... tapi saya mohon mengerti dengan keadaan ini...

ZAINAL
Apa?! Mengerti? Saya disuruh mengerti dengan keadaan ini? Saya laki laki nona!! Memang kamu siapa?

ARA
Saya calon istri yudi.. saya yang menyuruh dewi menemani yudi di ahir hidupnya?

ZAINAL
Apa?! Gila kalian semua... benar benar gila semuanya...

YUDI
Dew.. dewi...

DEWI
Please mas sebentar saja... di ahir hidupnya mas...

YUDI
Bacakanlah puisi itu untuk ku dew... aku rasa malaikat sudah dekat menari diatas kepala ku... dan ijinkan aku bersandar dipundakmu untuk yang terahir kalinya...

ZAINALPUN MENGIJINKAN KARENA DIA IBA MELIHAT KEADAAN YUDI WALAU DENGAN HATI YANG SANGAT TERPUKUL DIA MERELAKANNYA. ARA DAN IBU BERDIRI BERPELUKAN MELIHAT KEADAAN YUDI SEMENTARA DEWI KEMBALI KE SOFA DAN MENYANDARKAN KEPALA YUDI KE BAHUNYA. YUDI TERLIHAT BEGITU LEMAH DENGAN BIBIR SEMAKIN PUCAT.

DEWI
Aku masih tertegun di sore itu
Menatap langit yang melukis kawanan awan
Di balik awan kutemukan wajahmu bersembunyi
Enggan menampakan hanya tersenyum
Lalu hilang bersama awan yang berjalan
Ku cari disetiap sudut langit
Tapi kau tak kutemukan
Kelopak mataku tertutup perlahan
Seringai bisik tawamu terdengar bersama desiran angin
Segera mata ku terbuka tapi kau tak kutemukan
Aku terkulai lemas diantara ilalang
Serasa kau hadir tepat diantara putik padang
Aku terperanjat, ku toleh mencari mu
Tapi hanya ilalang yang bergoyang
Kutemukan bayangmu jauh diantara ilalang
Tak lama hilang bersama putik ilalang yang terbang
Kini ku benar benar sendiri
Berdiri diantara ilalang di padang semu
Putus asa, bimbang dan jatuhlah butir air dari kelopak mataku
Aku berlari berlawan arah angin
Rambutku tergerai sejajar dengan airmata yang berjatuhan
Lalu menghilang ditelan malam

KETIKA DEWI MENYELESAIKAN MEBACA PUISI YUDI MENGHEMBUSKAN NAFAS TERAHIRNYA. SEMUA BERTERIAK GADUH, IBU DAN ARA BERLARI MEMELUK YUDI DAN MENANGIS HISTERIS. DEWI BERLARI MEMELUK SUAMINYA DAN DOKTER DATANG DAN MEMASTIKAN BAHWA YUDI BENAR BENAR SUDAH MENINGGAL.

CINTA MEMANG BISA DATANG KEPADA SIAPA SAJA DAN KAPAN SAJA, CINTA PULA NYATANYA TAK HARUS MEMILIKI. KISAH INI SEBAGAI SATU CONTOH ATAU BUKTI BAHWA CINTA MEMANG TAK HARUS MEMILIKI. DENGAN PUISI TERAKHIR YUDI BERAKHIR PULA KISAH INI.

SELESAI.


 Cilamaya Wetan, Agustus 2015
( Padang Penantian )




PERAN DALAM NASKAH

YUDI                : 27 TAHUN SEORANG FOTOGRAFER YANG HOBI NULIS PUISI
ARA                 : 21 TAHUN SEORANG MAHASISWI SEMESTER AHIR PACAR YUDI
DEWI               : 27 TAHUN SEORANG GURU SMA DAN MASA LALU YUDI
ZAINAL           : 27 TAHUN SEORANG KARYAWAN PERUSAHAAN DAN SUAMI DEWI

IBU                  : 45 TAHUN SEORANG IBU RUMAH TANGGA DAN IBU YUDI

1 komentar:

  1. 888sport to launch online sports betting in New Jersey
    888sport is the leading sports betting platform in 시흥 출장안마 New Jersey. Its live sports 출장안마 betting 포천 출장마사지 platform 과천 출장마사지 offers you the chance 동해 출장샵 to bet in real-time and in-

    BalasHapus