KEMBANG PERADU (1)
Angin menyapa
jalan malam hayalan
Meraba imaji
memaksa untuk bermimpi
Tentang siapa
yang pernah singgah
Hadir walau
sekejap datang
Pulang
ditelan kabut impian
Sepasang bola
mata yang mempermainkanku
Menarik ingin
menjadi gurat hasrat
Bibir kecil
dengan senyum manis
Menerangi
dalam mimpi dimalam bengis
Peluk aku
Dekaplah aku
Kita kembali
bercumbu
Walau hanya
kembang peradu
( Mei 2015 )
-
Hendrik Agustian
MIMPI YANG MENGIGAU
Siapa itu
Kenapa kau
datang dengan membalikan paras
Siapa itu
Menampakan
raut yang jelas tapi samar
Kau kah itu
Diam seribu
bahasa itu yang kau bisa
Benar itu
kamu
Ya benar itu
memang kamu
( Mei 2015 )
-
Hendrik Agustian
KEMBANG
Aku
memanggilmu kembang
Beribu
keindahan ada pada kelopaknya
Terlihat
tegar saat tangkai kugenggam
Tapi rapuh
saat dipaksa ku petik
Aku
menyebutmu kembang
Indah
terlihat warna kelopaknya
Terlihat
segar saat di dekat
Tapi kering
saat kutinggalkan
( Mei 2015 )
-
Hendrik Agustian
KEMBANG PERADU (2)
Pada kembang
peradu aku menaruh harap
Datangkan lah
dia walau hanya bayang
Tak perlu
lama cukup sesaat
Berikan
kesempatan untuk ku berucap
Bagai mana
kabarmu
( Mei 2015 )
-
Hendrik Agustian
DIANTARA DOA
Aku berlari
ke arah yang salah
Mengejar
sesuatu yang ku tak tahu
Aku memeluk
tubuh tak berbentuk
Mencumbu
hayalan dari sang lamunan
Aku sadar aku
mulai merasa gila
Menampakan
sesuatu yang tak nyata
Aku kalut
dengan rasa kesepian
Hanya
bercumbu dengan lamunan ku
Diantara doa
aku memanggilmu
Diantara doa
aku robek kesepianku
Diantara doa
aku sulam asa ku
Diantara doa
aku mengharapmu kembali
Padaku
( Mei 2015 )
-
Hendrik Agstian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar