Senin, 13 Juli 2015

NASKAH MONOLOG : KORBAN JAMAN


NASKAH MONOLOG
Korban Jaman
Oleh : Hendrik Agustian

Nampak suasana sunyi gelap hanya ada satu cahaya lampu rumah yang menghiasi panggung. Terlihat muka murung seorang WANITA dengan pakaian kusam menggendong sebuah BONEKA, bolak balik dengan muka penuh hayalan. Kemudian duduk ditengah panggung memandangi bONEKA sambil mengusapnya. Dia mulai berbicara dengan bONEKA ITU.

Sariti        : hey…. Apa kamu tahu kapan dia pulang,,,,? Apa ? kamu kurang tahu,,, masa kamu kan teman dia…. Setiap hari sebelum dia tidur pasti kamu yang menemani. Apa ? iya kan kamu yang lebih tahu tentang dia…. Iya saya akui saya istrinya tapi entahlah….

Kembali bolak balik tak tentu tujuan, kemudian duduk di kursi teras rumahnya. Dia melanjutkan berbicara dengan boneka itu.

Sariti        : iya…. Saya tahu memang kewajiban saya harus tahu tentang dia… tapi entahlah malah bingung aku di buatnya… sudah 3 tahun dia tidak pulang… kemana? Loh kamu pasti tahu kemana dia pergi kan, jangan berpura – pura tidak tahu lah… coba lihat... mereka juga pasti tahu.. benarkan kalian tahu dimana suamiku… hey iya kamu… tahu kan ?

Tidur di atas kursi sambil memeluk bONEKA itu.

Sariti        : sayang kapan kamu pulang? Rasa rindu ini sudah tak mampu lagi kutahan.

Tiba – tiba terdengar seperti Voice menyanyikan reff dari lagu kangen dewa 19

Sariti        : woooy… berisik… aneh ga tahu orang lagi rindu berat kaya gini ( terbangun dan berdiri ) sayang pulang… apa?  (Sambil memandangi boneka) salah ku? Dimana salahku? Hey dengar ya ini bukan salah ku… iya…iya saya tahu dia pergi karena ijinku… apa? Bukan itu… karena pekerjaan dia disini? Hey dengar ya ( membentak boneka ) memang pekerjaannya tidaklah seperti orang lain… dia hanya kuli yang upahnya hanya cukup untuk makan… tapi walau kuli itu kerjaan yang halal ko… dan aku terima karena aku cinta dengannya…. dari awal sudah kukatakan jangan ikut-ikut jaman yang malah membuat kita saling sirik sirikan dan membuat fikir menjadi tak karuan… kalau kamu mau tahu itu yang menyebabkan dia pergi menjadi TKI di negeri orang… karena melihat teman2nya sukses bisa beli rumah dan segalanya tapi dia ga pernah mikir… anak siapa yang ngurus? Banyak bukti contohnya anak terlantar jadi tak karuan, ada yang mabok, judi sampai ekstasi malah sampai hamil diluar nikah… kenapa ?!! lagi2 saya yang disalahkan… peran seorang istri memang berbakti kepada suaminya disisi ain aku seorang ibu, anak – anak aku yang urus… tapi tanpa peran seorang ayah disamping mereka tetap saja tidak akan pernah menemukan kesempurnaan dalam mendidik anak…. Masih saja kau menyangka, menyudutkanku bahwa aku yang salah… Arrrrrrgh…

Melempar boneka itu dan kembali terduduk kesal… terdengar lagi suara Voice meneriakan nyanyian sindiran…

                   “ GODONG JATI GODONG BRARAK SARITI SOAK
                     NUMPAK TAKSI NUMPAK SEDAN SARITI EDAN “

Sariti        : woooy berisik kalian… ( tidur di kursi )

Kemudian menghampiri boneka yang dilemparnya

Sariti        : sakit ya…? Maaf ya…? ( sambil mengusap usap boneka ) yasudah sini akan kuceritakan semua  kisah ku kepada mu… kisah ini ku beri judul korban jaman. Dengarkan ya? Duduk disini.. kisah ini berawal ketika aku bertemu seorang lelaki tampan yang membuat ku degdegan saat melihatnya. mungkin dialah pemuda tertampan  yang pernah kutemui. Namanya ahmad … awalnya aku malu-malu.. tapi karena usaha keras ahmad dia beranikan diri untuk mengutarakan perasaannya padaku… aku duduk berdua ku tatap matanya lalu dia utarakan maksud hatinya kepadaku. Mau tidak kamu jadi pacarku…? Kamu tahu aku jawab apa? aku jawab iya dengan sedikit malu - malu… hahahaha bahagia sekali aku kala itu… akhirnya kita bernyanyi ..... lagunya ini duh siapa ya… pokoknya kaya ginilah reffnya…

Dengan keras dia menyanyikan lagu cinta… setelah usai menyanyi suara Voice kembali lagi terdengar.. “ cie… cie… pacaran nieh…”

Sariti        : hus jangan keras-keras malu tau… hehehe…. Setelah sekian lama kita merajut kisah yang begitu indah… ahirnya ahmad melamarku…. ( tersipu malu ) { padus : Cie…cie.. } husssst…. Malu jangan digituin…. Akhirnya kita menikah dan di karuniai 2 orang anak lelaki yang lucu… hidup kita sempurna….

SARITI BERANJAK DARI DUDUKNYA DAN MULAI MENARI BALET… SAMPAI LAGU ITU SELESAI DIA TERDUDUK LEMAS TERKULAI DI HALAMAN.

Sariti        : tapi disinilah awal dari kehancuranku dan keluargaku… ketika suamiku tercinta tergiur akan zaman yang mampu menggelapkan pikiran. Bundha… katanya… apa kita akan selalu hidup seperti ini? Kataku… “ ya ini kan sudah di gariskan Tuhan kepada kita... ya toh bersyukur ayah… tapi bundha… ayah pengen kaya si supri berangkat ke Taiwan 3 tahun sudah punya segalanya, si marwan berangkat ke abudabi kerja disana 3 tahun sudah punya semua. Hidup mereka seakan serba tercukupi... Apa ayah tidak bisa seperti mereka…kata suamiku… aku menjawab,,, ayah bundha sudah bahagia hidup seperti ini mempunyai suami yang bertanggung jawab dan anak-anak yang lucu ( sambil menggendong boneka ) apa ayah mau ninggalin bundha sendirian mengurus anak – anak disini?.... tapi bu ini demi masa depan kita, untuk anak-anak kita…. Pokoknya ayah tetap akan berangkat, ayah sudah bosan hidup seperti ini bun…. AAAAYAAAAH kalau itu sudah keputusan ayah silahkan. // ahirnya suamiku pergi bekerja ke Malaysia.

TERMENUNG MENUNDUKAN KEPALA SAMBIL MENGGIGIT SARUNG YANG DI KENAKANNYA.. padus : lanjutin wuy ceritanya

Sariti        : sebentar CEREWET ( membentak ) awalnya semenjak kepergian dia satu sampai 6 bulan hidup kita tercukupi… tapi setelah 1 tahun tidak ada kabar dari ahmad… aku khawatir dan mencari kabar… RT… kelurahan… sampai kecamatan… tidak ada kabar… sampai pada saat dimana ada berita bahwa suami ku meninggal karena di aniyaya majikannya dengan sebab suamiku di tuduh mencuri… akhirnya ia di bunuh dan sampai saat ini semua tidak tahu dimana mayat suamiku berada. Aku berteriak… marah…. Kecewa…. Dan pasrah… AYAAAH… APA BUNDHA BILANG JANGAN PERGI.. INI KORBAN JAMAN… INI KORBAN JAMAN… JAMAN EDAN… EDAN…. EEEEEEDAAAAAAAAAAAAAN…..
TERMENUNG MENUNDUKAN KEPALA KEMBALI SAMBIL TERDENGAR SUARA ISAKAN TANGIS YANG RINTIH …

Sariti        : setelah kematian suamiku hidup keluargaku entah seprti apa… anak-anak ku tak terurus. Aku hanya bisa menyesali semua ini… sampai tiba malam dimana fikiran sehat ku di selimuti bisikan syetan…
Voice       : sudah ahiri saja penderitaan anak-anak mu sariti… bunuh mereka… ( sariti ketakutan )
Sariti      : disitulah dimana setan berhasil membujuk ku dan ku putuskan untuk membunuh anak – anak ku demi terhapusnya penderitaan mereka… disaat mereka tertidur lelap, aku mengendap-endap masuk mendekati mereka…. Yang satu berhasil ku tikam dan yang satunya berteriak… “jangan bu jangan bu” aku tak memperdulikan teriakannya itu... aku mencekik dan ku potong – potong bagian tubuh mereka…. Sambil kunyanyikan lagu Indonesia raya ( memutilasi boneka sambil menyanyi tersendak karena isak tangisnya )

Setelah selesai memutilasi boneka sariti terduduk memandangi boneka sambil menangis….
VOICE :   kenapa harus Indonesia raya lagunya, bukan LAGU GALAU ATAU LAGU CENGENG SAJA. kan jadi ga asik tahu...

Sariti        : hey kalian dari tadi menggangguku lebih baik kalian diam atau saya bunuh kalian… kalian juga… kenapa harus Indonesia raya… disitu saya kecewa.. itu bentuk kekecewaanku… kenapa di Negara tercinta ku ini, belum ada lapangan pekerjaan yang sedikit menjamin kehidupan orang miskin seperti kita…. Kenapa…. Kenapa… Negara yang setiap hari senin kita naikan bendera untuk menghormati dan menjujung tinggi kemerdekaanya… ini yang dinamakan merdeka… merdeka dari mana?

terkulai dan menangis dan menangis

Sariti        : selamat jalan suami ku sang pejuang devisa,,, semoga tenang anak-anak ku… sekarang giliranku menyusul kalian…

AKHIRNYA SARITI MENGAHIRI HIDUPNYA DENGAN MENUSUK PISAU KE PERUTNYA DAN MENGAHIRI KISAH INI…


Padus       : bernyanyi 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar